Pengertian Logistik dan Manajemen Logistik.

Logistik berasal dari kata Logis yang berarti rasional dan tikos yang berarti berpikir, sehingga Logistik berarti berpikir rasional dalam menjalankan kegiatan.

Istilah logistik disebut juga dengan istilah logistik bisnis, manajemen agen, distribusi, logistik industri, manajemen logistik, manajemen material, sistem yang merespons cepat, manajemen rantai pasokan dan manajemen pasokan.

Istilah-istilah tersebut di atas pada intinya sama-sama berhubungan dengan manajemen aliran barang dari titik awal hingga ke titik konsumen.

Manajemen Logistik

Kegiatan logistik merupakan penyampaian atau pengiriman barang atau material dalam jumlah tertentu dan waktu yang tepat ke suatu lokasi tertentu dengan biaya seminim mungkin.

Manajemen logistik berfungsi untuk merencanakan, melaksanakan, dan mengendalikan keefisienan aliran penyimpanan barang, pelayanan dan informasi yang terkait dari saat awal hingga pada titik konsumen guna memenuhi kebutuhan pelanggan.

Misi logistik adalah memenuhi kebutuhan barang yang sesuai ke tempat yang tepat, pada waktu yang tepat dan pada kondisi yang diinginkan, sehingga memberikan manfaat kepada perusahaan.

Baca Juga : Mengenal Manajemen Operasional

Dalam arti luas, ruang lingkup aktifitas logistik meliputi segala sesuatu yang memindahkan ke, dari, dan di antara fasilitas-fasilitas perusahaan. Untuk mencapai arus produk yang teratur ke pasar, manajer haruslah memperhatikan desain dari sistem logistiknya, dan kemudian barulah operasinya.

Oleh karena itu, tanggung jawab manajemen logistik, dapat didefenisikan sebagai tanggung jawab mendesain dan mengurus suatu sistem untuk mengawasi arus dan penyimpanan yang strategis bagi material, suku cadang dan barang jadi agar dapat diperoleh manfaat maksimum bagi perusahaan.

Jadi tujuan logistik adalah mentransfer atau mendistribusikan produk secara efisien dari sumber pasokan melalui tempat pembuatan ke titik konsumsi dengan cara yang hemat biaya sambil memberikan layanan yang dapat diterima kepada pelanggan.

Ruang Lingkup Manajemen Logistik

Dalam arti luas, ruang lingkup aktifitas logistik meliputi segala sesuatu yang memindahkan ke, dari, dan di antara fasilitas-fasilitas perusahaan. Untuk mencapai arus produk yang teratur ke pasar, manajer haruslah memperhatikan desain dari sistem logistiknya, dan kemudian barulah operasinya.

Oleh karena itu, tanggung jawab manajemen logistik, dapat didefenisikan sebagai tanggung jawab mendesain dan mengurus suatu sistem untuk mengawasi arus dan penyimpanan yang strategis bagi material, suku cadang dan barang jadi agar dapat diperoleh manfaat maksimum bagi perusahaan.

Baca Juga : Mengenal Segmenting, Targeting, dan Positioning (STP) Marketing

Manajemen logistik secara tradisional memiliki ruang lingkup yang sangat sempit di mana hanya dilaksanakan dalam tatanan kehidupan masyarakat terendah. Sedangkan manajemen logistik modern perkembangannya dipengaruhi oleh globalisasi yang mengarahkan kepada perubahan yang mencakup dua hal, yaitu:

  1. Perkembangan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan diterapkannya berbagai pengelolaan barang dan jasa.
  2. Iklim perekonomian masyarakat yang semakin menunjukkan tingkat persaingan dalam kualitas pelayanan.

Peran Logistik dalam Mendukung Kegiatan Pemasaran

Logistik memegang peranan penting dalam bauran pemasaran perusahaan karena sejumlah upaya pemasaran harus mengintegrasikan gagasan–gagasan untuk memperoleh produk yang cepat, pada saat yang tepat, promosi yang memadai, dan tempat yang memadai.

Logistik dapat mendukung pengiriman barang ke tempat yang tepat, seperti halnya utilitas produk atau jasa menyediakan kepuasan konsumen hanya jika produk tersebut tersedia bagi konsumen pada saat dan di mana produk tersebut dibutuhkan.

Peran Logistik dalam Ekonomi

Logistik memainkan peranan kunci dalam ekonomi, yaitu :

  1. Pertama, logistik merupakan salah satu pengeluaran utama dalam bisnis, Dengan demikian, mempengaruhi dan dipengaruhi oleh aktivitas ekonomi lainnya.
  2. Kedua, logistik mendukung pergerakan dan aliran dari sejumlah transaksi ekonomi, seperti penjualan dari sejumlah barang dan jasa
  3. Ketiga, logistik menambah nilai dengan menciptakan kegunaan (utilitas) waktu dan tempat.
  4. Keempat, dalam perdagangan internasional pemerintah ikut memerankan kebijakan maupun pengawasan perdagangan tersebut karena merupakan perluasan kegiatan ekonomi.

Aktivitas–aktivitas Logistik, meliputi berikut ini.

1. Pelayanan pelanggan (customer service) merupakan kegiatan yang berorientasi pada pelanggan. Pelayanan pelanggan berhubungan erat dengan penerapan manajemen logistik, yaitu dalam perencanaannya membawa barang fisik ke suatu tempat pelanggan sebagai tujuan.


2. Peramalan permintaan (demand forecasting) merupakan penentuan sejumlah produk dan layanan-layanan yang dibutuhkan pelanggan dalam point-point akan datang. Kegiatan ini merupakan kegiatan perencanaan.


3. Komunikasi dalam logistik merupakan kegiatan logistik yang berkomunikasi baik antarproses-proses logistik maupun komunikasi dengan pelanggan, pengambilan keputusan. Komunikasi dapat dikatakan sebagai penyampaian informasi yang penting untuk mendukung kesuksesan proses.


4. Penanganan material (material handling), berkaitan dengan semua aspek pergerakan atau aliran material, persediaan dalam proses, dan barang jadi dalam pabrik atau gudang.


5. Pemrosesan pesanan (order processing) merupakan pemrosesan pesanan dari konsumen. Siklus pesanan ini merupakan kunci hubungan konsumen dengan organisasi. Organisasi saat ini telah berubah dalam meningkatkan metode pesanan, yaitu dengan electronic data interchange (EDI) dan electronic funds transfer (EPT) untuk mempercepat proses tersebut.


6. Pengemasan (packaging), fungsinya sebagai perlindungan barang dari kerusakan serta sebagai bentuk sisi advertising dan promosi.


7. Dukungan layanan dan komponen-komponen (Parts and Service Support) merupakan pelayanan penuh untuk kepuasan pelanggan di mana setelah penjualan, suatu organisasi/perusahaan memberikan layanan-layanan berupa servis atau penyediaan komponen-komponen dari produk yang disediakannya. Hal ini, meliputi pengiriman suku cadang, menyediakan stok suku cadang, menarik produk cacat, karena apabila suatu produksi berhenti karena ketiadaan suku cadang akan mengakibatkan keluarnya biaya yang tidak sedikit.


8. Penentuan lokasi gudang dan pabrik (plant and warehouse site selection), penentuan lokasi gudang berkenaan dengan pencapaian tingkat layanan pelanggan.


9. Khusus nya bagi kita sbg mahasiswa akan lebih tau ttg itu. Kalo manfaat untuk manajer , maka manajer akan lebih tahu tgg logistic dan amanjemen logistic shg ini dapat membantu mempermudah dalam praktiknya kegiatan nya.


10. Persediaan (inventory management), persediaan barang guna memenuhi tingkat pelayanan tertentu, meliputi faktor–faktor biaya, umur barang, biaya gudang.


11. Lintas dan transportasi, pengelolaan pergerakan produk dan penentuan metode pengiriman, memilih jalur secara spesifik, mengikuti aturan- aturan di berbagai lokasi, dan mengetahui kebutuhan pengiriman domestik dan internasional.


12. Pengadaan (procurement) merupakan pengadaan, pembelian material dari luar organisasi atau dari pemasok. Aktivitas ini, meliputi pembelian, manajemen pasokan, evaluasi pemasok, negosiasi, jadwal pengiriman.


13. Pengembalian barang merupakan penanganan pengembalian barang dari pelanggan di mana kondisi barang tersebut rusak atau tidak sesuai sebagaimana mestinya.


14. Pergudangan dan penyimpanan (warehousing & storage), pengelolaan tempat yang dibutuhkan untuk menyimpan atau merawat persediaan.


15. Logistik reverse (Reverse Logistics) merupakan kegiatan logistik dalam pemindahan material yang tidak terpakai dalam suatu proses produksi, distribusi atau pengemasan, termasuk pengangkutan ke lokasi pembuangan atau pendaur ulangan.

Leave a Reply

10 + 13 =