.

Dosen Pengampu : Fatmasari Sukesti,SE.,M.Si
Disusun Oleh:
1. Lisa Tri Wulansari (E2B018024)

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG
TAHUN AKADEMIK 2020 / 2021

Sukaharjo, 19 Oktober 2015
No : 001/KLS/V/2015
PERIHAL : Laporan Hasil Audit Manajemen
Kepada
Yth. Permukiman Warga Kecamatan Weru
Di Sukaharjo
Kami telah melakukan audit lingkungan pada pemukiman kecamatan weru, Sukaharjo untuk periode 2015. Audit kami tidak dimaksudkan untuk memberikan pendapat atas kewajaran laporan keuangan perusahaan tersebut. Audit kami hanya mencakup pengujian system pengendalian manajemen dan kewajiban distribusi. Selain itu audit yang kami lakukan di pemukiman warga kecamatan weru, sukaharjo akan memberikan saran bagi pemukiman tersebut agar lebih baik lagi dalan menjalankan kegiatan pemukiman dan megurangi kesalalahan atau kekurangan dalam menjalani kegiatan pemukiman untuk mencapai tujuan pemukiman.
Hasil audit kami sajikan dalam bentuk laporan audit yang meliputi;
BAB 1 : Informasi Latar Belakang
BAB II : Kesimpulan Audit yang Didukung dengan Temuan Audit
BAB III : Rekomendasi
BAB IV: Ruang Lingkup Audit
Dalam melaksanakan audit kami telah memperoleh banyak bantuan, dukungan dan kerjasama dari pihak dari mulai jajaran direksi maupun staff yang berhubungan dengan pelaksanaan audit ini. Untuk itu kami ucapkan terimakasih atas kerjasama dan bantuannya selama pengerjaan audit ini.

BAB I
LATAR BELAKANG

Permukiman di Kabupaten Sukoharjo memiliki kegiatan lain disamping kegiatan permukiman. Kegiatan lain tersebut berupa aktivitas penambangan bahan galian golongan C dengan produk tambang berupa tanah urug di Kecamatan Bendosari dan Desa Sanggang, tambang batu di Desa Pundungrejo dan Karangmojo, serta tambang batu kapur di Kecamatan Weru. Berdasarkan Rencana Tata Ruang Kabupaten Sukoharjo, kawasan permukiman tersebut merupakan kawasan dengan kegiatan permukiman. Ini berarti unsur atau komponen penyusun permukiman yang ada merupakan komponen yang direncanakan untuk mendukung kegiatan permukiman.
Komponen tersebut mungkin dapat menampung sesuai kapasitasnya dalam mendukung kegiatan permukiman, akan tetapi bagaimana apabila komponen tersebut juga harus mendukung kegiatan lain seperti kegiatan pertambangan. Rusaknya infrastruktur jalan dan air bersih serta terbuka kesempatan bekerja bagi masyarakat merupakan hal-hal yang bersinggungan langsung dengan unsur permukiman. Dengan komponen yang harus melayani atau mendukung kegiatan lain disamping kegiatan permukiman itu sendiri, apakah komponen-komponen permukiman di kawasan tersebut masih berfungsi sebagaimana mestinya. Dilihat dari komponen-komponen tersebut, lalu bagaimana kualitas permukiman tersebut secara keseluruhan.

Tim Peneliti

Lilik

BAB II
KESIMPULAN AUDIT

Berdasarkan temuan (bukti) yang kami peroleh selama audit yang kami lakukan, kami dapat menyimpulkan hasil audit kami terhadap Pemukiman Kec. Weru Sukaharjo adalah sebagai berikut:
1. Kondisi
a. Komponen jaringan air bersih di permukiman memiliki nilai yang rendah
b. Kondisi jaringan drainase dipermukiman relatif memiliki kualitas yang tinggi.
c. Kondisi jaringan sanitasi dan jaringan listrik yang relatif tidak terlalu tinggi di kawasan ini terkait dengan tingkat ekonomi yang relatif rendah.
d. Tingkat kesehatan masyarakat di kawasan permukiman ini yang relatif lebih rendah.
2. Kriteria
3. Penyebab
a. Pemukiman ini terletak di daerah tinggi sehingga menyebabkan sisa tambang terbawa aliran air menuju daerah dibawahnya sehingga mencemari sumber air bersih warga.
b. Kondisi jaringan drainase di kawasan ini relatif memiliki kualitas yang tinggi sehingga tidak ada genangan yang terjadi di dalam kawasan permukiman ini.
c. Tingkat kesehatan masyarakat di kawasan permukiman ini yang relatif lebih rendah karena disebabkan oleh aktivitas tambang yang jaraknya terlalu dekat dengan rumah-rumah warga.
4. Akibat
a. Komponen jaringan air bersih di pemukiman memiliki nilai yang rendah sehingga mengakibatkan aliran tersebut masuk di permukiman sehingga dapat mencemari sumber air bersih warga.
b. Kondisi jaringan drainase di kawasan ini relatif memiliki kualitas yang tinggi sehingga tidak ada genangan yang terjadi di dalam kawasan permukiman ini Disamping itu, hal ini terjadi disebabkan oleh topografi kawasan yang relatif berbukit sehingga air hujan yang jatuh bisa langsung mengalir ke area yang lebih rendah tanpa menggenang di kawasan ini.
c. Tingkat kesehatan masyarakat di kawasan permukiman ini yang relatif lebih rendah karena disebabkan oleh aktivitas tambang yang jaraknya terlalu dekat dengan rumah-rumah warga sehingga mengkibatkan warga – warga permukiman terkena penyakit akibat adanya aktivitas tambang yang terlalu dekat.

BAB III
REKOMENDASI

Hasil audit yang dilakukan menemukan beberapa kelemahan yang harus menjadi perhatian warga Kec. Weru Sukaharjo dimasa yang akan datang. Kelemahan tersebut meliputi sebagai berikut :
Penyelenggaraan fungsi lingkungan yang dilaksanakan oleh warga permukiman Kec. Weru, Sukaharjo telah berjalan cukup efektif dan sesuai dengan peraturan yang berlaku baik peraturan dalam perusahaan maupun peraturan perundangan seperti UU no.13/2003 tentang ketenagakerjaan. Namun pada program perencanaan dan pengembangan karir belum berjalan dengan efektif karena perusahaan belum merealisasikan kebijakan program tersebut.
REKOMENDASI
a. Pengelolaan atau pengembangan permukiman harus memperhatikan kualitas komponen-komponen penyusun permukiman agar kualitas permukiman yang ada tergolong tinggi sehingga meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang tinggal di kawasan permukiman tersebut.
b. Untuk kondisi komponen permukiman yang sudah ada saat ini perlu ditingkatkan terutama pada komponen yang kualitasnya rendah dan sedang. Komponen-komponen tersebut antara lain ketersediaan RTH, kualitas sumber air bersih, kondisi jaringan jalan, penyediaan jaringan listrik, tingkat pendidikan dan kelompok masyaraka. Sedangkan komponen permukiman dengan kualitas yang tinggi harus terus dipertahankan atau bahkan ditingkatkan lagi agar kualitas permukiman di kawasan tersebut semakin baik lagi. Komponen tersebut antara lain tata letak bangunan, kinerja jaringan drainase, dan interaksi sosial masyarakatnya.
c. Perencanaan kawasan permukiman juga harus memperhatikan kondisi atau aktivitas yang ada didalam dan sekitar kawasan secara komprehensif. Setiap aktivitas harus dapat diwadahi oleh kawasan permukiman tersebut sepanjang masih sesuai dengan daya dukung dan daya tampung lingkungan di kawasan itu agar tidak mengganggu aktivitas lain yang juga ada di kawasan permukiman tersebut.

Leave a Reply

eleven − four =